Assalaamu'alaikum wr.wb.
PARADIGMA ISLAM TENTANG PENDIDIKAN ANAK
Dalam Al-Quran, keturunan adalah bagian yang penting dalam melanjutkan misi kekhalifahan manusia di bumi. Pendidikan anak merupakan tanggung jawab dan perhatian semua pihak, terutama para orang tua dan pendidik.
Allah berfirman :
“dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar” (QS Al-Nisa [4]:9)
Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS Al-Taghabun [64]:15)
Dari Jabir bin Samurah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang mendidik anaknya lebih baik daripada orang yang bersedekah satu sha' setiap hari” (HR Al-Turmudzi).
Anak adalah amanah/titipan, salah satu cara mensyukuri anak adalah orangtua berusaha mendidiknya dengan baik supaya menjadi generasi yang berkualitas. Membangun manusia yang cerdas, kreatif, beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia tentu bukanlah tanpa proses, dan proses menjadi manusia berkualitas tidak ada yang gratis.
Proses pendidikan anak membutuhkan upaya dan biaya yang besar, yaitu pengasuhan maksimal sejak bayi dan pendidikan yang optimal sejak usia sekolah.....
BETAPA HEBATNYA OTAK ANAK KITA
Satu hal sering kita lupakan, Allah, menitipkan komputer Super Hebat di kepala anak kita! Yup, komputer itu bernama OTAK.
Menjelang kelahiran, anak kita memiliki 100 miliar sel otak aktif (neuron), yang memiliki sekitar 50 triliun sambungan dengan sel otak lain, serta 1 triliun sel glia/perekat (melindungi dan memberimakan neuron). Cabang-cabang yang disebut dendrit itu terhubung dengan sel-sel lain dengan mengirimkan pesan-pesan elektris kimiawi.
Selama tahun-tahun pertama kehidupan, otak mengalami perubahan yang luar biasa, tapi kegiatan neuron tersebut tidak spontan lagi, melainkan digerakkan oleh hasil pengalaman indra. Dalam bulan-bulan awal, perkembangan otak bayi sangat menakjubkan : setiap detik sel otak menghasilkan 3 miliar cabang!
Menjelang usia 8 bulan, otak bayi memiliki 1000 triliun sambungan....
Menjelang usia 10 tahun banyak sambungan otak yang mati namun masih meninggalkan 500 triliun sambungan. Ck...ck...ck... banyak amat.....
Kapasitas otak anak kita awalnya hampir sama dengan otak seorang manusia jenius lho.... Dan otak manusia nih, mampu menampung informasi yang ada di 500 ensiklopedia! Subhaanallaah................ !
Tapi sayangnya..... kebanyakan otak manusia hanya dipakai kurang dari 1% dari kemampuannya yang sesungguhnya.....
Juga pada usia tertentu, otak akan memusnahkan sambungan (sinapsis) yang jarang atau tidak pernah digunakan Para peneliti di Baylor College of Medicine menemukan bahwa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau jarang disentuh perkembangan otaknya 20% atau 30% lebih kecil daripada ukuran normalnya pada usia itu. Waduh, sayang banget yah....
(Oleh J Madeleine Nash, Majalah Time, Edisi 3 Februari 1997)
Perbandingan sederhana otak yang jarang dirangsang dengan otak yang sering dirangsang dapat dilihat di bawah ini :
Demikianlah bukti-bukti yang menunjukkan pentingnya pendidikan anak sejak usia dini, karena 'masa keemasan' pertumbuhan otak anak ada di usia itu. Sering kali orang tua sibuk menabung untuk bekal kuliah anak berbelas tahun kemudian, tapi mengabaikan 'tabungan' di masa-masa keemasan pertumbuhan intelektual ini.
Ada kecenderungan orang tua memasrahkan pendidikan anaknya ke sekolah, dengan menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik sering kali orang tua sedah merasa cukup.
Padahal....
Ada tiga alasan kenapa pendidikan di sekolah saja tidak cukup.... :
1. Sistem pendidikan di sekolah kita masih berlandaskan konsep materialisme. Ilmu pengetahuan dipelajari secara parsial, bertujuan untuk menguasai dan mengeksploitasi sumberdaya alam. Sistem pendidikan seperti ini, sangat bertolak belakang dengan tujuan pendidikan sejati seperti yang dituntunkan dalam sistem pendidikan Islam. Ilmu pengetahuan terintegrasi satu sama lain, menyeluruh,dan ditujukan untuk memelihara alam (tugas khalifah) dan untuk mengenal Allah....
2. Di sekolah, pencapaian anak diukur dengan angka-angka. Kadang-kadang angka-angka itu tidak mencerminkan pencapaian anak yang sesungguhnya. Bahkan seringkali angka-angka itu sama sekali tidak membantu anak dalam menghadapi kehidupan nyata.
3. Di sekolah, seorang guru harus mengayomi sekian banyak murid. Sehingga pendidikan yang diterapkan tidak memperhatikan keragaman individu. Dengan sistem seperti ini, akan banyak potensi individu yang tak terbangkitkan, bahkan terbungkam. Dengan orang tua sendiri menjadi guru, pasti anak akan lebih terperhatikan, ya kan....
Bersyukurlah Anda yang mungkin menemukan sekolah yang ideal untuk anaknya, tapi sayangnya sulit sekali mencari sekolah seperti itu. Sekolah yang mahal pun tidak menjadi jaminan kualitasnya pasti bagus. Tapi sekolah yang baik bisa kok dimulai dari rumah, caranya juga sederhana. Yang pertama tentunya bermain, yang ke-dua.... Yap, dengan membudayakan kegiatan membaca....!
Membaca adalah salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak :
1. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia (dari semua makhluk hidup di dunia ini cuma manusia lho yang bisa baca)
2. Membaca merupakan salah satu fungsi penting dalam hidup, hampir semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.
3. Berkat kemajuan dalam penelitian otak, kita tahu bahwa membaca cerita bagi anak mempunyai manfaat intelektual, emosional dan fisik, yang dapat meningkatkan perkembangan anak.
4. Dengan tumbuh dan berkembangnya minat baca pada diri anak, minat belajarnya pun akan menjadi tinggi. Sehingga kalau orangtua mampu mengantarkan anaknya menjadi gemar membaca, maka anak akan mampu belajar secara mandiri, orang tua ga usah marah-marah nyuruh belajar jadinya....:-)
Beberapa cara meningkatkan minat baca anak :
1. Bacakan buku untuk anak setiap hari (jadikan kebiasaan).
2. Usahakan buku mudah dilihat dan dijangkau oleh anak
3. Ajak anak ke tempat yang ada di buku
4. Bacakan dengan ekspresi
5. Lakukan dengan kegiatan mendongeng.
6. Perkenalkan anak pada bacaan-bacaan yg ada di sekitar kita
7. Beri kesempatan mengarang
8. Libatkan seluruh anggota keluarga
9. Ajak anak bereksperimen
10. Mulai dengan orangtua membaca
11. Hargai buku, berikan sebagai hadiah
12. Lakukan dengan gembira
Dengan demikian, buku adalah pilihan yang tepat, untuk merangsang otak anak, agar terus bercabang-bercabang, dan teruuuuss bercabang......
Ayo ah, orang Islam jangan ketinggalan melulu..... Bangun generasi unggul sejak sekarang....
(disarikan dari bahan presentasi Mizan Dian Semesta, makalah Seminar Anak Shaleh, Cerdas dan Kreatif, dan sumber lain yang terkait), semoga bermanfaat....