Rabu, 04 Maret 2009

Kabar Baik Nih... !

02-03-2009 08:59 WIB
62 SMPN Dapat Mebel

CIBINONG - Alokasi anggaran untuk Dinas Pendidikan segera cair. Tercatat, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor menyediakan anggaran Rp256,12 juta untuk perluasan lahan SMPN 1 Cibinong seluas 11.000 meter dan pengadaan lahan SMPN 3 Ciawi seluas 10.000 meter.

Menurut Humas Disdik Rony Kusmaya, pemkab menganggarkan ruang kelas baru (RKB) Rp1,8 miliar. Anggaran tersebut untuk pembangunan ruang kelas SMPN 1 Cariu, SMPN 1 Caringin dan SMPN 2 Jonggol. Sementara ada 16 SMP mendirikan RKB dari kucuran 2008. Di antaranya SMPN di Cariu, Jonggol, Leuwisadeng, Klapanunggal, Gunungputri, Leuwiliang, Citeureup, Rumpin dan Tenjo. Anggarannya beragam. Mulai dari Rp160 juta, Rp110 juta sampai Rp80 juta.

“Perbedaan jumlah anggaran itu karena ada pembangunan RKB di salah satu SMP dari luncuran 2008 dengan anggaran role sharing,'' katanya. Pemkab juga menganggarkan Rp285 juta untuk pembangunan RKB dari dana riil APBD 2009 untuk SMPN di Sukaraja, Cariu, Cibungbulang, Parung dan Caringin.

Selain itu, pemkab juga mengalokasikan dana mebel masing-masing Rp19 juta untuk 62 SMPN se-Kabupaten Bogor. Lainnya, anggaran total Rp3,3 miliar untuk rehabilitasi SMP luncuran 2008 kepada 50 SMPN. Jumlah anggaran beragam tiap sekolah, mulai Rp50 juta maupun Rp110 juta. “Bagi sekolah yang mendapat angggaran Rp110 juta berarti untuk rehabilitasi dua ruang kelas,” jelas Rony.

Sementara anggaran pemagaran Rp434 juta itu untuk SMPN 2 Sukamakmur, SMPN 2 Cigombong, SMPN 2 Caringin, SMPN 2 Leuwiliang, SMPN 1 Cigudeg dan SMPN 1 Ciseeng. (rtn)

Sabtu, 14 Februari 2009

Rabu, 07 Januari 2009

Undangan Seminar

PANITIA SEMINAR PENDIDIKAN
YAYASAN IBNU AFANDI

Mengundang Bapak/Ibu Guru untuk mengikuti
Seminar Pendidikan
"Menjadi Guru Profesional Guna Mewujudkan Pendidikan Yang Bermutu"

Hari Sabtu, 17 Januari 2009
Waktu Pukul 08.00 s.d. 13.00
Tempat Kampus Universitas Djuanda Bogor
Pembicara
1. H. Karyawan Fathurachman, SH. MH (Wakil Bupati Bogor)
sebagai Keynote Speaker
2. Drs. H.Muhamad Lukman, MM. M.Si (Ka.Disdik Kab.Bogor)
3. Amir Tengku Ramly (Direktur Pumping Learning Centre)

Tiket Rp 60.000,- (Enam puluh ribu rupiah)
Tempat Terbatas Pendaftaran Terakhir Tanggal 15 Januari 2009

Contac Person :
H. Ridwan, S.Pd HP. 08999563414
Ghozali Rahmansyah, S.Ag HP. 085693078844
Herman Faelani HP. 081804988855

Ketua Panitia,

Drs. H. Ade Tatang Risyadi, MM

Supported by :
Pemda Kabupaten Bogor
Dinas Pendidikan
Pumping Indonesia
Koran Jurnal Bogor
Direktori Pendidikan Telkom
Provider Smart
Provider Three (3)
CDR Foto Studio

Sabtu, 29 November 2008

DIklat KTSP 2008

28-11-2008 16:51 WIB
Guru SMP Dilatih Susun Kurikulum

BOGOR - Sebanyak 520 guru SMP se- Kabupaten Bogor belajar menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pelatihan itu merupakan bimbingan teknis (Bimtek) penyusunan KTSP yang terbagi dalam enam kelompok dan berlangsung di enam titik lokasi.

Kelompok empat dilaksanakan di Hotel Salak Kota Bogor, kemarin. Sekolah yang tergabung dalam kelompok empat ini yakni SMPN 1 Caringin, SMPN 2 Cigombong, SMPN 3 Ciawi, SMPN 1 Cijeruk, SMP PGRI Ciawi dan SMP Islam Terpadu Al-Kahfi.

Masing-masing sekolah mengutus sepuluh guru untuk mengikuti Bimtek Penyusunan KTSP. Bimtek KTSP itu untuk membekali guru dalam menyusun KTSP dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) alias silabus. “Guru yang mengikuti Bimtek yakni guru matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, PKN, TIK, Penjas, Seni Budaya dan Agama,” ujar Koordinator Pengawas (Korwas) Yadi Rohyadi.

Menurut dia, peserta tak hanya mendapat materi penyusunan KTSP, tapi langsung menyusun KTSP dengan mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan. Hasilnya akan dipresentasikan masing-masing peserta untuk diperiksa dan dievaluasi narasumber.

Dia menambahkan, para guru harus menguasai teknik penyusunan KTSP. Sebab, KTSP dibuat sendiri oleh pihak sekolah sesuai kebutuhannya. Karena itu, RPP yang disusun guru harus mengacu pada KTSP yang dibuat sekolah. “Guru tidak bisa lagi mengkopipaste penyusunan RPP, karena sudah ada KTSP yang dibuat sendiri oleh sekolah. Jadi, guru harus mampu membuat RPP yang menyenangkan dan tidak monoton,” imbuhnya.

Selasa, 25 November 2008

Pendidikan Anak

Assalaamu'alaikum wr.wb.

PARADIGMA ISLAM TENTANG PENDIDIKAN ANAK

Dalam Al-Quran, keturunan adalah bagian yang penting dalam melanjutkan misi kekhalifahan manusia di bumi. Pendidikan anak merupakan tanggung jawab dan perhatian semua pihak, terutama para orang tua dan pendidik.

Allah berfirman :
“dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar” (QS Al-Nisa [4]:9)

Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS Al-Taghabun [64]:15)

Dari Jabir bin Samurah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang mendidik anaknya lebih baik daripada orang yang bersedekah satu sha' setiap hari” (HR Al-Turmudzi).

Anak adalah amanah/titipan, salah satu cara mensyukuri anak adalah orangtua berusaha mendidiknya dengan baik supaya menjadi generasi yang berkualitas. Membangun manusia yang cerdas, kreatif, beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia tentu bukanlah tanpa proses, dan proses menjadi manusia berkualitas tidak ada yang gratis.
Proses pendidikan anak membutuhkan upaya dan biaya yang besar, yaitu pengasuhan maksimal sejak bayi dan pendidikan yang optimal sejak usia sekolah.....
BETAPA HEBATNYA OTAK ANAK KITA

Satu hal sering kita lupakan, Allah, menitipkan komputer Super Hebat di kepala anak kita! Yup, komputer itu bernama OTAK.
Menjelang kelahiran, anak kita memiliki 100 miliar sel otak aktif (neuron), yang memiliki sekitar 50 triliun sambungan dengan sel otak lain, serta 1 triliun sel glia/perekat (melindungi dan memberimakan neuron). Cabang-cabang yang disebut dendrit itu terhubung dengan sel-sel lain dengan mengirimkan pesan-pesan elektris kimiawi.

Selama tahun-tahun pertama kehidupan, otak mengalami perubahan yang luar biasa, tapi kegiatan neuron tersebut tidak spontan lagi, melainkan digerakkan oleh hasil pengalaman indra. Dalam bulan-bulan awal, perkembangan otak bayi sangat menakjubkan : setiap detik sel otak menghasilkan 3 miliar cabang!
Menjelang usia 8 bulan, otak bayi memiliki 1000 triliun sambungan....
Menjelang usia 10 tahun banyak sambungan otak yang mati namun masih meninggalkan 500 triliun sambungan. Ck...ck...ck... banyak amat.....

Kapasitas otak anak kita awalnya hampir sama dengan otak seorang manusia jenius lho.... Dan otak manusia nih, mampu menampung informasi yang ada di 500 ensiklopedia! Subhaanallaah................ !
Tapi sayangnya..... kebanyakan otak manusia hanya dipakai kurang dari 1% dari kemampuannya yang sesungguhnya.....
Juga pada usia tertentu, otak akan memusnahkan sambungan (sinapsis) yang jarang atau tidak pernah digunakan Para peneliti di Baylor College of Medicine menemukan bahwa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau jarang disentuh perkembangan otaknya 20% atau 30% lebih kecil daripada ukuran normalnya pada usia itu. Waduh, sayang banget yah....
(Oleh J Madeleine Nash, Majalah Time, Edisi 3 Februari 1997)

Perbandingan sederhana otak yang jarang dirangsang dengan otak yang sering dirangsang dapat dilihat di bawah ini :
Demikianlah bukti-bukti yang menunjukkan pentingnya pendidikan anak sejak usia dini, karena 'masa keemasan' pertumbuhan otak anak ada di usia itu. Sering kali orang tua sibuk menabung untuk bekal kuliah anak berbelas tahun kemudian, tapi mengabaikan 'tabungan' di masa-masa keemasan pertumbuhan intelektual ini.
Ada kecenderungan orang tua memasrahkan pendidikan anaknya ke sekolah, dengan menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik sering kali orang tua sedah merasa cukup.
Padahal....
Ada tiga alasan kenapa pendidikan di sekolah saja tidak cukup.... :
1. Sistem pendidikan di sekolah kita masih berlandaskan konsep materialisme. Ilmu pengetahuan dipelajari secara parsial, bertujuan untuk menguasai dan mengeksploitasi sumberdaya alam. Sistem pendidikan seperti ini, sangat bertolak belakang dengan tujuan pendidikan sejati seperti yang dituntunkan dalam sistem pendidikan Islam. Ilmu pengetahuan terintegrasi satu sama lain, menyeluruh,dan ditujukan untuk memelihara alam (tugas khalifah) dan untuk mengenal Allah....
2. Di sekolah, pencapaian anak diukur dengan angka-angka. Kadang-kadang angka-angka itu tidak mencerminkan pencapaian anak yang sesungguhnya. Bahkan seringkali angka-angka itu sama sekali tidak membantu anak dalam menghadapi kehidupan nyata.
3. Di sekolah, seorang guru harus mengayomi sekian banyak murid. Sehingga pendidikan yang diterapkan tidak memperhatikan keragaman individu. Dengan sistem seperti ini, akan banyak potensi individu yang tak terbangkitkan, bahkan terbungkam. Dengan orang tua sendiri menjadi guru, pasti anak akan lebih terperhatikan, ya kan....

Bersyukurlah Anda yang mungkin menemukan sekolah yang ideal untuk anaknya, tapi sayangnya sulit sekali mencari sekolah seperti itu. Sekolah yang mahal pun tidak menjadi jaminan kualitasnya pasti bagus. Tapi sekolah yang baik bisa kok dimulai dari rumah, caranya juga sederhana. Yang pertama tentunya bermain, yang ke-dua.... Yap, dengan membudayakan kegiatan membaca....!

Membaca adalah salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak :
1. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia (dari semua makhluk hidup di dunia ini cuma manusia lho yang bisa baca)
2. Membaca merupakan salah satu fungsi penting dalam hidup, hampir semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.
3. Berkat kemajuan dalam penelitian otak, kita tahu bahwa membaca cerita bagi anak mempunyai manfaat intelektual, emosional dan fisik, yang dapat meningkatkan perkembangan anak.
4. Dengan tumbuh dan berkembangnya minat baca pada diri anak, minat belajarnya pun akan menjadi tinggi. Sehingga kalau orangtua mampu mengantarkan anaknya menjadi gemar membaca, maka anak akan mampu belajar secara mandiri, orang tua ga usah marah-marah nyuruh belajar jadinya....:-)
Beberapa cara meningkatkan minat baca anak :

1. Bacakan buku untuk anak setiap hari (jadikan kebiasaan).
2. Usahakan buku mudah dilihat dan dijangkau oleh anak
3. Ajak anak ke tempat yang ada di buku
4. Bacakan dengan ekspresi
5. Lakukan dengan kegiatan mendongeng.
6. Perkenalkan anak pada bacaan-bacaan yg ada di sekitar kita
7. Beri kesempatan mengarang
8. Libatkan seluruh anggota keluarga
9. Ajak anak bereksperimen
10. Mulai dengan orangtua membaca
11. Hargai buku, berikan sebagai hadiah
12. Lakukan dengan gembira

Dengan demikian, buku adalah pilihan yang tepat, untuk merangsang otak anak, agar terus bercabang-bercabang, dan teruuuuss bercabang......
Ayo ah, orang Islam jangan ketinggalan melulu..... Bangun generasi unggul sejak sekarang....

(disarikan dari bahan presentasi Mizan Dian Semesta, makalah Seminar Anak Shaleh, Cerdas dan Kreatif, dan sumber lain yang terkait), semoga bermanfaat....

Kamis, 20 November 2008

Pembangunan SMP Negeri 3 Ciawi

07-11-2008 12:55 WIB
Pemkab Survey Lokasi Dua Sekolah

CARINGIN - Tak ingin kecolongan lagi, Pemkab Bogor menurunkan tim gabungan untuk mensurvey lahan pembangunan gedung sekolah SMPN 3 Ciawi dan SMAN Caringin. Sebelumnya pengadaan lahan pembangunan gedung milik Pemkab ini sering diintervensi pejabat teras Pemkab maupun DPRD Kabupaten Bogor, seperti kasus pengadaan lahan gedung SMAN 1 Ciomas. "Penilaian kali ini melibatkan semua unsur Pemkab Bogor," kata Tim Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Pemkab Bogor, Yudi Santosa kepada Radar Bogor, kemarin.

Hasil dari survey kali ini, sambung Yudi, akan diputuskan paling lambat pada 15 Desember 2008 mendatang. Sedangkan untuk pembayaran tanah juga pada 2009.

Lahan yang dicek oleh tim, ada empat lokasi berbeda. Untuk SMPN 3 Ciawi ada dua lokasi diantaranya di RT 01/ 03 Kampung Kidul Desa Cibedug dengan luas tanah 1,3 hektare dan RT 01/ 01 Desa Cibedug Kecamatan Ciawi dengan luas tanah 3.852 M2. Sedangkan lahan pembangunan SMAN Caringin ada dua lokasi yaitu di Kampung Lebur Situ Desa Cimande Hilir dengan luas 1,2 hektare dan RT 02/ 03 Lampung Lio Desa Cimande Hilir dengan luas 1,3 hektare.

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Ciawi, M Daulay berharap pembangunan gedung sekolah ini tak ada penundaan lagi. "Jika terlalu lama kasihan para siswa, khususnya kelas 3 yang akan menghadapi ujian akhir," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ciawi, Ny Ukah mengatakan setiap tahunnya jumlah siswa SMPN 3 Ciawi selalu bertambah. "Ya, kami sangat bersyukur jika tahun ini sudah ada ketetapan lokasi pembangunan. Sehingga kami tidak merasa kahwatir lagi," katanya.

Sebenarnya, pembangunan gedung sekolah bisa berasal dari berbagai sumber dan tidak hanya mengandalkan dari APBD saja. "Biasanya ada dana APBN, DAK, dan masih banyak lainnya," ungkap Ukah.

Kasie Pembangunan Kecamatan Caringin, Udun Saidun mengatakan dimanapun lokasi pembangunan tidak menjadi masalah asalkan penetapan lahan serta pembangunan gedung segera dilakukan. "Para siswa SMAN Caringin tidak bisa selamanya menumpang terus di SMPN 1 Caringin yang kini sudah memasuki tahun kedua," ujarnya.

Saat ini kedua sekolah masih menumpang, SMPN 3 Ciawi masih menumpang di SDN Cibedug 3, SDN Pajajaran 1 dan 2, serta SDN Banjarsari 1. Sedangkan SMAN Caringin menumpang di SMPN Caringin. (luc)

Jarak Jauh, Siswa Banyak yang Bolos

31-07-2008 11:48 WIB

Tiga Tahun, SMPN 3 Numpang di SD

CIAWI - Memasuki tahun ketiga, SMPN Ciawi yang hingga kini belum memiliki gedung sendiri masih menumpang di empat sekolah yang berbeda, yaitu SD Barjarsari I, SD Padjajaran I dan II yang berada di Desa Banjarsari, serta di SD Cibedug III yang berada di Desa Cibedug.

Empat sekolah yang berada di dua desa tersebut tidak hanya merepotkan siswa, guru pengajar juga direpotkan karena harus bolak-balik. Apalagi, jarak antara dua desa mencapai lima kilometer, ditambah harus ditempuh dengan menggunakan ojek.

"Perbedaan tempat tersebut menyulitkan para guru untuk mengajar karena harus bolak-balik" ucap Kepala SMPN 3 Ciawi, B Daulay, kemarin.

Ia menambahkan, beberapa waktu yang lalu pernah dilakukan survei lahan seluas 1,3 hektare yang berada di Jalan Veteran 3 Desa Cibedug Kecamatan Ciawi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Tetapi saat ditanya soal kepastian, mereka menjawab tunggu saja. "Kami sangat mengharapkan agar segera ada penetapan dan SMPN 3 memiliki gedung sendiri," kata Daulay

Selain jauh, untuk tahun ajaran 2008/ 2009, SMPN 3 Ciawi mengalami peningkatan jumlah siswa sebanyak dua kali lipat. Jumlah keseluruhan murid sebanyak 560 siswa. "Untuk kelas I sebanyak tujuh kelas, dengan jumlah siswa 280 orang, kelas II sebanyak empat kelas dengan jumlah siswa 190 orang dan kelas III sebanyak dua kelas dengan jumlah siswa 90 orang," papar Daulay.

Jumlah sebanyak itu, ungkap Daulay, hanya diperkuat tim pengajar sebanyak 32 orang, diantaranya 12 orang guru tetap dan 20 orang guru honor. “Jelas dengan jumlah tim pengajar kita kerepotan,” katanya.

Kesulitan pengajar juga terletak pada jam belajar, karena harus menungu SD keluar kelas. Maka jam belajar baru dimulai pukul 13:00 WIB, sementara tempat belajar berada di lokasi yang cukup jauh. Tidak hanya itu, jauhnya sekolah dari tempat tinggal siswa mengakibatkan banyak siswa yang tidak masuk. "Alangkah baiknya jika belajar dilakukan pagi hari, tapi itu tidak mungkin" pungkas Daulay. (luc)

(Redaksi)