Kamis, 20 November 2008

Jarak Jauh, Siswa Banyak yang Bolos

31-07-2008 11:48 WIB

Tiga Tahun, SMPN 3 Numpang di SD

CIAWI - Memasuki tahun ketiga, SMPN Ciawi yang hingga kini belum memiliki gedung sendiri masih menumpang di empat sekolah yang berbeda, yaitu SD Barjarsari I, SD Padjajaran I dan II yang berada di Desa Banjarsari, serta di SD Cibedug III yang berada di Desa Cibedug.

Empat sekolah yang berada di dua desa tersebut tidak hanya merepotkan siswa, guru pengajar juga direpotkan karena harus bolak-balik. Apalagi, jarak antara dua desa mencapai lima kilometer, ditambah harus ditempuh dengan menggunakan ojek.

"Perbedaan tempat tersebut menyulitkan para guru untuk mengajar karena harus bolak-balik" ucap Kepala SMPN 3 Ciawi, B Daulay, kemarin.

Ia menambahkan, beberapa waktu yang lalu pernah dilakukan survei lahan seluas 1,3 hektare yang berada di Jalan Veteran 3 Desa Cibedug Kecamatan Ciawi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Tetapi saat ditanya soal kepastian, mereka menjawab tunggu saja. "Kami sangat mengharapkan agar segera ada penetapan dan SMPN 3 memiliki gedung sendiri," kata Daulay

Selain jauh, untuk tahun ajaran 2008/ 2009, SMPN 3 Ciawi mengalami peningkatan jumlah siswa sebanyak dua kali lipat. Jumlah keseluruhan murid sebanyak 560 siswa. "Untuk kelas I sebanyak tujuh kelas, dengan jumlah siswa 280 orang, kelas II sebanyak empat kelas dengan jumlah siswa 190 orang dan kelas III sebanyak dua kelas dengan jumlah siswa 90 orang," papar Daulay.

Jumlah sebanyak itu, ungkap Daulay, hanya diperkuat tim pengajar sebanyak 32 orang, diantaranya 12 orang guru tetap dan 20 orang guru honor. “Jelas dengan jumlah tim pengajar kita kerepotan,” katanya.

Kesulitan pengajar juga terletak pada jam belajar, karena harus menungu SD keluar kelas. Maka jam belajar baru dimulai pukul 13:00 WIB, sementara tempat belajar berada di lokasi yang cukup jauh. Tidak hanya itu, jauhnya sekolah dari tempat tinggal siswa mengakibatkan banyak siswa yang tidak masuk. "Alangkah baiknya jika belajar dilakukan pagi hari, tapi itu tidak mungkin" pungkas Daulay. (luc)

(Redaksi)

Tidak ada komentar: